Cuma Gara-Gara Pakaian, Nussa Dicap Taliban


Cangkeman.net - Aku salah satu orang yang paling enggak suka kalau orang menilai kita hanya dari pakaiannya. Makanya aku paling enggak sreg kalau lagi nongkrong tiba-tiba ada temen yang bilang "Eh si itu, kalo pake baju kebuka-buka yah, pasti orangnya begini dah, behh bisa itumah."

Tae...

Kok bisa-bisanya orang menilai ini dan itu cuma karena ngeliat pakaianya sih? Emang dari pakaianya kita bisa ngeliat kehidupan sehari-harinya? Emang dari pakaian kita bisa itu mana orang baik dan mana orang jahat? Terus tolak ukurnya gimana?

Makanya waktu para pegiat media sosial cem Eko Kuntadhi bilang kalau pakaian salah satu film anak disebut pakaian Taliban. Bentar-bentar, itu Taliban waktu perang lawan Uni Soviet itu sempet launching jersey dulu atau gimana? Sampai ada pakaiannya?

Aku itu bukan penggemar kartun itu. Adik-adikku juga semuanya aku lihat enggak ada yang nonton itu. Tapi gini loh, emang masih jaman gitu menilai sesuatu dari pakaian?

Aku sih enggak masalah Nussa mau dibilang Taliban, ISIS, Salibis, Power Rangers, Avangers atau oa kek gitu. Yang jadi masalah adalah pelabelan terhadap orang yang berpakian seperti Nussa tersebut. Masa kalau ada anak kecil ataupun orang dewasa yang berpakaian seperti Nussa langsung dilabelin Taliban? Yahh anjer, gampang bener masuk jadi taliban yah.

Pelabelan-pelabelan berdasarakan pakaian ini sangat berbahaya bagi keutuhan negara kita. Negara kita ini negara kesatuan. Dan tidak ada kesatuan kalau tidak ada kebinekaan. Yang namanya binneka itu berbeda-beda. Mau pakaian kaya apa kek yah bebas-bebas aja. Justru orang yang melakukan pelabelan berdasarkan pakaian itulah yang patut dicurigai sebagai penolak kebinekaan.

Mau bilang kalau itu enggak baik, kalau itu membuat kesan Indonesia itu khasnya berpakaian seperti itu? Yahh kamu dong bikin kartun yang lain dengan jenis pakaian yang lain. Semuanya kan ditampung dalam wadah NKRI ini.

Apa mau bilang kalau pakaian Nussa itu bukan pakaian anak Indonesia? Oke coba sebutin pakaian anak Indonesia yang kaya gimana? Ayo kita lihat sejarahnya apakah itu benar-benar asli dari Indonesia atau bukan?

Yah namanya pakaian itu ranahnya dalam kebudyaan. Yang namanya kebudayaan itu sifatnya cair. Semua bisa saling mengisi satu sama lain. Antar kebudayaan akan saling mempengaruhi dan terpengaruhi. Jadi ga ada yang benar-benar murni dari sini. Coba mana sebutkan.

Udahlah, tuduhan taliban-talibun ini lama-lama berbahaya juga. Orang bisa nuduh ini dan itu tapi enggak bisa ngasih fakta. Dan meskipun faktanya enggak ada, tapi karena denggungnya keras, maka membuat orang menjadi percaya. Ini kan namanya pembodohan.

Sekarang mana coba taliban di KPK? Kalo ada kok ga ditangkep? Hayo....?