Besok Mungkin Kita Sampai: Lagu Hindia yang Menemani Skripsian

Tribun Jogja

Penulis:        Susi Retno Utami
Editor:         Fatio Nurul Efendi

Cangkeman.net - Berawal dari kesenanganku dengerin lagu "Secukupnya" yang rilis pada tahun 2019, aku jadi ketagihan buat kepo sama lagu-lagu lain yang dinyanyikan oleh Baskara Putra alias Hindia. Ya, berkat lirik lagu "Secukupnya" yang cukup related sama keseharianku pada masa itu, aku jadi mikir kalau mungkin lagu-lagu Hindia yang lain juga bisa bikin aku ngerasa related dan akhirnya lagunya bisa kujadiin soundtrack kehidupanku wkwk, udah kayak film aja segala pakai soundtrack.

Tapi beneran sih, setelah kepo makin ke sini, lagu-lagunya Hindia kalau menurutku sih top banget. Meski enggak semuanya bisa related sama aku, tapi hampir semuanya tuh enak buat didenger. Dan dari sekian banyak lagunya Baskara yang udah aku dengerin, ada satu lagu yang cukup berpengaruh buat kehidupanku.

Mau tahu?

Ok, aku akan mulai ceritanya.

Akhir tahun 2021 sampai pertengahan 2022 adalah masa-masa di mana aku ngerasain yang namanya pusing, pengen marah, pengen nangis, dan pengen ketawa di waktu yang bersamaan. Why? Alasannya sih mungkin udah biasa ya buat kalian denger, tapi ya udahlah, aku mau jujur aja kalau itu semua terjadi karena aku saat itu sedang proses mengerjakan tugas akhir atau sebut saja skripsi.

Cerita-cerita horor perihal skripsi yang kudengar dari kakak tingkat rupanya bukanlah angin lalu. Hampir kesemuanya benar, dan bisa kupercayai saat aku memang merasakan hal yang sama.

Sebenarnya skripsi emang enggak semenakutkan itu, dan enggak perlu ditakuti juga. Tapi masalahnya, sisi mager dan sisi takut yang telah menyelimuti isi kepala, menjadikan semuanya jadi berat. Dan ujungnya, aku jadi overthinking mendekati pesimis. Duh, bisa enggak ya? Kelar enggak ya? Nanti disetujui atau malah disuruh revisi ya? Aduh, ini udah bener belum sih?

Lika-liku kalimat tanya bernada takut itu sudah berulang kali kulontarkan sepanjang aku mengerjakan skripsi. Sehingga lahir pula pikiran-pikiran negatif yang sudah pasti akan semakin membuatku tidak merasa yakin jika semuanya akan terselesaikan dengan baik. Bahkan saking pesimisnya, buat ngetik satu kalimat aja, mikirnya bisa sampai berjam-jam. Belum lagi, kalau mikirnya sambil rebahan dan scrolling video di YouTube. Huh, bisa tambah lama lagi kan?

Dududu, enggak baik banget deh buat ditiru. 

Tapi ternyata aktivitas buruk di sela-sela mengerjakan skripsi itu ada baiknya juga, lo. Balik lagi, aku kan suka dengerin sambil nonton MV-nya Hindia, dan entah kebetulan atau bagaimana di saat lagi ngerjain skripsi eh keputer tuh lagunya Hindia yang berjudul Besok Mungkin Kita Sampai.

Nyesss, asli itu related banget.
Apalagi pas lirik:
Tak ada yang tahu
Kapan kau mencapai tuju
Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu
Katakan pada dirimu
Besok mungkin kita sampai
Besok mungkin tercapai

Udah beberapa kali belakangan emang sering ditanyain sama orang tua, kerabat, satu dua orang lain, soal "Kapan nih selesai kuliahnya?"

Sebuah pertanyaan yang aku sendiri bahkan enggak tahu apa jawabannya, dan bingung juga mau jawab apa. Pertanyaan semacam itu bukannya bikin aku tambah semangat, tapi malah bikin aku tambah kepikiran soal mampu apa enggak nih aku memenuhi ekspektasi mereka. Bayang-bayang bakalan molor kuliah pun juga udah ada dalam kepala.

Tapi balik lagi, setelah dengerin lagunya Hindia yang sedikit liriknya udah kutulis di atas, rasanya kayak enggak sendiri aja. Apalagi kalau bacain komentar di MV-nya, rupanya ada banyak orang di luar sana yang juga lagi melewati fase enggak mudahnya perjuangan.

Dari lagu Besok Mungkin Kita Sampai, aku jadi sadar bahwa kita enggak punya kewajiban buat menjawab segala tanya yang dilontarkan orang lain ke kita. Kita juga enggak punya kewajiban untuk terlihat selalu sempurna atau memenuhi ekspektasi orang lain terhadap kita. Dan emang bener, selain Tuhan, enggak ada yang tahu kapan kita akan sampai pada tujuan kita. Enggak ada. Kita mah bisanya berencana yang berlanjut pada usaha dan disertai doa, masalah kapan kita bakal sampai pada tujuan itu adalah ranahnya Tuhan.

Bisa jadi tahun depan, bulan depan, minggu depan, besok, atau bahkan beberapa jam dari sekarang kamu baca tulisan ini, bisa jadi kamu akan sampai pada pencapaian yang kamu mau. Kita semua enggak ada yang tahu.

Ya udah gitu aja ceritanya, sih. Hehehe.

Intinya, lagu Hindia yang satu ini, akhirnya aku jadiin karib, deh. Tiap abis ngetik skripsi, lagunya selalu aku dengerin. Enak banget, berasa kayak ada yang kasih apresiasi gitu. Bahkan sampai sekarang tugas akhirnya udah kelar pun, aku masih sering dengerin lagunya. Soalnya, pencapaian itu banyak macamnya kan? Jadi ya gitu, buat nambah semangat aja, sekaligus biar senantiasa berjuang dengan perasaan yang tenang.

Dan biarpun Baskara kayaknya enggak akan baca tulisan ini, tapi aku di sini mau bilang, "Terima kasih ya untuk lagu yang sangat bagus dan enak didengar ini, terus berkarya dan jangan lupa untuk senantiasa memberi motivasi pun inspirasi."

Ok, sekian.
Dan sampai jumpa di lain tulisan.

Susi Retno Utami

Dapat ditemui di Instagram @susiiretn.