3 Manfaat Dekat dengan Dosen bagi Mahasiswa Semester Tua

Penulis:    Hilda Ayu Putri Nadifa
Editor:      Nurul Fatin Sazanah

Cangkeman.net - 
Dosen terkadang bisa menjadi bestie dan pengajar. Menjadi bestie karena dosen suka bercanda gurau dengan mahasiswa saat berada di dalam kelas. Tujuannya, sih untuk mencairkan suasana dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Dosen menjadi pengajar karena mengajarkan ilmu kepada mahasiswa. Selain itu, dosen juga mengajarkan sikap, nilai, dan moral.

Beberapa mahasiswa memiliki kedekatan dengan dosen, namun, bukan berarti dia “ayam kampus”. Dekat dengan dosen di sini dalam arti akrab dengan dosen, sering membantu dosen alias asisten dosen (asdos), ataupun ngopi bareng.

Ngomong-ngomong, dekat dengan dosen ternyata ada manfaatnya, loh. Hal ini sudah aku rasakan ketika menjadi mahasiswa semester tua. Ada 3 manfaat menurutku dekat dengan dosen saat menjadi mahasiswa semester tua. Menurutku, ada 3 manfaat memiliki kedekatan dengan dosen saat menjadi mahasiswa semester tua. Aku akan sharing ke kalian apa aja manfaatnya. Yuk, baca artikel ini hingga selesai!

1. Dibantu membuat judul skripsi

Mahasiswa semester akhir memang diwajibkan untuk segera setor judul dan menyelesaikan perkuliahan dengan membuat tugas akhir seperti skripsi. Yup, sebagian mahasiswa termasuk aku merupakan beban dosen. Kenapa begitu? Karena ketika setor judul rata-rata ditolak. Ketika ditolak, apa yang dilakukan mahasiswa? Ya mendekati dosen yang dia kenal untuk sekedar konsultasi agar saat pengajuan judul yang kedua kali tidak ditolak.

Aku juga pernah melakukan hal ini. Sudah 3 judul yang aku ajukan, dan semuanya ditolak. Akhirnya aku berkomunikasi dengan dosen yang memang sudah mengajar dari semester awal hingga semester 6. Beliau berkata, “kalau ada kesusahan membuat judul skripsi, gapapa konsultasi ke saya.”

Nah, akhirnya aku dan temanku konsultasi ke beliau. Alhamdulilah diberikan pencerahan tentang judul dan langsung diterima oleh ketua prodi.

Bukan berarti judul skripsiku dibuatkan oleh beliau, loh ya. Hanya saja, beliau memberikan sedikit masukan tentang judul agar pas dan layak untuk dilakukan penelitian.

Semua teman-temanku yang berkonsultasi ke beliau juga diberikan pencerahan. Namanya juga dosen, tentu ahli dalam membuat judul, dong. Track record pendidikannya sudah tidak diragukan. Apalagi, rata-rata dosen juga termasuk penguji saat seminar proposal dan sidang skripsi.

2. Diberi bocoran pertanyaan saat sidang skripsi

Nah, ini sangat penting. walau skripsi sudah diacc alias disetujui, jangan senang dulu. Ada saatnya untuk pembantaian skripsi kalian, yaitu saat sidang skripsi.

Jangan bayangkan diberi pembantaian seperti apa, kalian hanya dicerca oleh dosen penguji beberapa pertanyaan saja. Tujuannya untuk mengetahui pemahaman kalian tentang isi skripsi dan melihat apakah skripsi kalian adalah hasil asli ketikan sendiri atau joki ke orang lain.

Nah, saat kalian dekat dengan dosen—selain dosen pembimbing skripsi kalian—tentu akan dispill pertanyaan untuk sidang skripsi.

Walau sidang skripsi hanya 1 jam, akan tetapi hal ini menentukan kelulusan kuliah kalian, loh. “Kuliah 4 tahun hanya ditentukan dengan 1 jam saat sidang skripsi,” Begitu ucap dosen.

3. Diberi tips agar lulus kuliah tepat waktu

Namanya juga dosen, tentu akan sharing tentang hal-hal positif. Salah satunya sharing agar lulus kuliah tepat waktu. Nggak mungkin dosen kalian bisa menjadi dosen, kalau saat S1 tidak lulus kuliah diwaktu yang tepat.

Dosen sudah pernah menjadi mahasiswa, sehingga mengerti penyakit-penyakit mahasiswa yang membuatnya gagal lulus tepat waktu. Oleh karena itu, tips-tips dari beliau seharusnya kalian coba.

Walaupun terlihat sepele bahan perbincangannya, tetapi sangat berfaedah, loh. Kalian sudah merencanakan lulus tepat waktu, akan tetapi saat menghadapi skripsi, bisa jadi banyak halangan dan rintangan. Oleh karena itu, nasihat dan tips sekecil apapun sebaiknya didengarkan dan dihargai.

Nah, itu tadi 3 manfaat dekat dengan dosen yang aku rasakan sebagai mahasiswa semester tua. Oleh karena itu, untuk kalian mahasiswa baru, yuk perbanyak relasi dengan dosen. Bukan berarti dekat dengan dosen diartikan dengan cari muka, loh ya. Keep positive gais!


Hilda Ayu Putri Nadifa

Punya motto "Rintangan bukanlah halangan tetapi merupakan tantangan" . Dapat ditemui di Instagram @hildaapn